Apa Saja Risiko Trading Selain Fluktuasi Harga?
Trading

Apa Saja Risiko Trading Selain Fluktuasi Harga?

Apa Saja Risiko Trading – Trading adalah kegiatan yang punya risiko sangat tinggi. Namun, selain perkara fluktuasi harga, apa saja jenis risiko trading lainnya?

Apa Saja Risiko Trading?

Trading adalah kegiatan mencari cuan dengan melakukan kegiatan jual-beli aset di jangka pendek.

Dengan kata lain, sang trader bisa meraih keuntungan jika ia berhasil membeli aset di harga menarik dan kemudian menjualnya kembali di level harga yang lebih baik. Hanya saja, trader juga bisa ketiban rugi jika ia menjual aset dengan harga di bawah level harga belinya.

Hanya saja, risiko trading tidak hanya terletak pada risiko kerugian semata. Kegiatan ini ternyata punya potensi risiko yang cukup beragam, sehingga trader pun harus punya strategi dan trading plan yang matang sebelum melakukannya.

1. Risiko Broker

Memilih broker yang salah bisa meningkatkan risiko trading. Pasalnya, jika broker trading yang dipilih bukanlah broker resmi attraau berizin, maka trader tidak memiliki jaminan bahwa modal tradingnya bakal tetap aman jika suatu saat broker tersebut mengalami masalah.

Selain itu, jika broker itu tak berizin, maka ada kemungkinan trader akan melakukan jual-beli aset dengan harga yang tidak wajar. Bukannya untung, tapi malah buntung yang didapat.

Makanya, dalam hal ini, Sobat Cuan perlu memilih broker yang terdaftar di regulator agar merasa aman dan nyaman dalam melakukan trading.

2. Risiko Emosi

Dalam trading, trader akan di hadapkan pada fluktuasi harga aset. Fluktuasi tersebut kadang terjadi dengan laju lambat atau bahkan terjadi dalam tempo yang sangat cepat. Selain itu, fluktuasi itu bisa terbilang kerdil atau bahkan bersifat sangat signifikan.

Baca Juga : 7 Strategi Trading Forex yang Aman dan Profitable

Ketika menghadapi peristiwa seperti ini, kondisi psikologis trader pasti bergejolak. Ada kalanya, fluktuasi harga yang kencang membuat trader kelabakan sehingga ia pun membuat keputusan yang tergesa-gesa di dasarkan pada kondisi emosinya saat itu. Bahkan, ia bisa jadi juga mengambil keputusan trading karena “latah” mengikuti trader lainnya di pasar.

3. Risiko Pasar

Sobat Cuan perlu memahami bahwa yang namanya fluktuasi harga aset sangat di pengaruhi oleh permintaan dan penawaran di pasar. Kondisi permintaan dan penawaran itu sejatinya di sebabkan oleh berbagai sentimen, misalkan sentimen makroekonomi.

Dalam trading saham, misalnya, kondisi pasar saham bisa berubah lesu jika ada pengumuman kenaikan suku bunga acuan atau perilisan data ekonomi yang buruk. Nah, risiko-risiko yang memperburuk sentimen harga aset itulah yang kemudian disebut dengan risiko pasar.

4. Risiko ‘Timing’

Jenis trading ini adalah risiko yang muncul ketika pelaku pasar salah memilih waktu untuk masuk atau keluar dari pasar.

Risiko ini berkaitan dengan risiko pasar. Namun, bukan berarti risiko pasar adalah satu-satunya faktor yang mempengaruhi risiko timing.

Ada kalanya, trader salah mengambil waktu keluar-masuk trading karena analisis yang keliru. Atau, bisa jadi kesalahan timing itu muncul karena trader lambat dalam menangkap momentum.

5. Risiko ‘Kabar Burung’

Pasar aset setiap harinya di penuhi oleh kabar-kabar terkini yang mampu menjadi sentimen permintaan dan penawaran aset tersebut.

Hanya saja, tak semua kabar tersebut adalah kabar valid dan dapat di pertanggungjawabkan. Bahkan terkadang, kabar itu sengaja di embuskan oleh sekelompok trader tertentu agar mereka bisa mendulang cuan tinggi.

Jika trader mengonsumsi kabar tersebut tanpa kehati-hatian, maka ia bisa terjebak dalam mengambil keputusan yang salah. Sehingga, ada baiknya trader selalu mengonfirmasi kabar yang beredar di pasar terlebih dulu sebelum mencernanya.

LEAVE A RESPONSE

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *